Asal Mula Kota Kandangan


Di suatu wilayah hiduplah seorang saudagar kaya yang memiliki ratusan ekor kerbau dan seluruh kerbau tersebut dijaga oleh beberapa anak buahnya. Namun ada salah satu kerbau yang sangat disayang oleh saudagar tersebut. Setiap hari saudagar memelihara dan memberi makan kerbau itu sendiri. Suatu hari sang saudagar mendapati kerbau kesayangannya itu tidak ada di kandangannya, dan saudagar tersebut sangat panik lalu sagera mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari kerbau tersebut. Tetapi, tidak ada seorang pun yang menemukan kerbau tersebut. Hingga suatu hari sang saudagar terkejut melihat kerbau yang dicari telah berada di kandangnya. Karena merasa sangat kesal sang saudagar pun menarik kerbau tersebut keluar dari kandang dan memukuli kerbau tersebut hingga mati. Saat itu saudagar berkata: “ lebih baik aku kehilangan seluruh kerbau-kerbauku daripada aku harus mencarimu lagi, kerbau sialan.”  Setelah kerbau itu mati tiba-tiba hari yang semula terang kini menjadi gelap dan seketika juga petir menyambar dengan begitu kerasnya dan saudagarpun mendapati semua kerbau-kirbaunya mati tersambar petir yang tersisa hanyalah kandang kerbau atau biasanya disebut oleh penduduk sekitar dengan sebutan kandang hadangan, karena orang menyebut kerbau dengan kata hadangan  dan dari situlah nama kandangan diambil yaitu dari kata kandang hadangan. 
referensi: Naziah Halwa -> orang tua

Komentar

  1. Saya dukung pelestarian khazanah cerita rakyat kandangan, kalimantan selatan seperti datuk panglima hamandit, datu ramanggala di ida manggala, datu rampai dan datu parang di baru sungai raya, datu ulin dan asal mula kampung ulin, datu sangka di papagaran, datu putih dan datu karamuji di banyu barau, legenda batu laki dan batu bini di padang batung, legenda gunung batu bangkai loksado, legenda datu ayuh/sindayuhan dan datu intingan/bambang basiwara di loksado, kisah datu ning bulang di hantarukung, datu durabo di kalumpang, datu patinggi di telaga langsat, legenda batu manggu masak mandin tangkaramin di malinau, kisah telaga bidadari di hamalau, kisah gunung kasiangan di simpur, kisah datu kandangan dan datu kartamina, datu hamawang dan sejarah mesjid quba, tumenggung antaluddin mempertahankan benteng gunung madang, bukhari dan perang amuk hantarukung di simpur, datu naga ningkurungan luk sinaga di lukloa, datu singa karsa dan datu ali ahmad di pandai, datu buasan dan datu singa jaya di hamparaya, datu haji muhammad rais di bamban, sejarah mesjid ba angkat di wasah, dakwah penyebaran agama islam datu taniran, datu balimau dan habib lumpangi, kuburan tumpang talu di parincahan, pahlawan wanita aluh idut di tinggiran, panglima dambung di padang batung, gerombolan pemberontak ibnu hajar, sampai cerita tentang perang kemerdekaan Divisi IV ALRI yang dipimpin Brigjen H. Hasan Basyri dan pembacaan teks proklamasinya di Kandangan.Semuanya adalah salah satu aset budaya dan sejarah bagi Kalimantan Selatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih. semoga dengan majunya teknologi, budaya nusantara tak tenggelam dengan kemajuan jaman.

      Hapus
  2. terimakasih wawasannya ,saya asli kandangan....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

musim kemarau

Air Mata